Main content starts here.
Menu vegetarian |
Menu vegan |
Menu makrobiotik |
Menu bebas gluten |
Menu ramah muslim |
Bahasa asing |
〇 |
〇 |
|
|
〇 |
〇 |
Di salah satu sudut kota Hokuto, prefektur Yamanashi, terletak sebuah kafe yang menempati bangunan rumah kuno berusia lebih dari 100 tahun, namun sudah direnovasi tentunya. Di dekat gerbang masuk ada kambing gunung, sang pemanis yang setia menanti pengunjung. Di dalam kafe yang membuat kita seakan lupa waktu dan terletak di tengah suasana yang damai nan menghanyutkan di antara rumah kuno dan kambing gunung ini, terdapat sebuah kursi khusus di beranda untuk kita menikmati pemandangan.
Kafe ini dibuka sejak tahun 2009 dan dikelola oleh sepasang suami-istri.
Sang suami dulunya bekerja sebagai tukang ramen, sedangkan sang istri dulunya bekerja sebagai koki masakan Italia, sehingga tidak heran jika menu favorit dari toko ini adalah 'ramen' dan 'pizza'.
Sebagian besar menu di sini, mulai dari ramen, pizza, hidangan penutup, dan aneka hidangan lainnya dibuat ala vegan.
Awalnya, sang anak yang memiliki alergi memicu kedua orang tua ini untuk mengumpulkan berbagai informasi, berteman dengan kawan yang menjalani hidup vegan, hingga akhirnya menemukan kelezatan sayuran dalam berbagai hidangan yang keseluruhannya bersumber dari tumbuhan menjadi alasan mengapa mereka membuka toko ini. Akhirnya, hidangan yang keseluruhannya bersumber dari tumbuhan menjadi keseharian mereka semua, dan apa yang dihidangkan di toko pun merupakan hidangan yang ingin mereka santap.
Tinggal di sekitar Yatsugatake merupakan kelebihan tersendiri karena mudah mendapatkan sayuran segar bermutu tinggi. Sebagai koki profesional, keduanya pun mengakui bahwa mutu dan kelezatan sayuran dari Yatsugatake berada dalam kelas yang berbeda, sehingga kelezatan yang muncul dalam setiap hidangan mereka pun sangat unggul.
Bahan penyedap yang digunakan adalah bahan penyedap rumahan dengan rasa yang familiar dan lembut. Selain itu, karena bahan-bahan masakan hasil fermentasi bisa memunculkan rasa gurih yang beriringan dengan rasa asli dari bahan-bahan hidangan lainnya tanpa perlu menggunakan banyak penyedap, hidangan di sini banyak menggunakan bahan-bahan fermentasi tersebut seperti 'shio-koji' (fermentasi nasi dan garam) serta 'amazake' (minuman tradisional fermentasi dari nasi).
Menu yang paling digemari adalah 'Engawa ramen'.
Char siu di sini dicampur dengan herba-herba sehingga rasanya segar sekaligus gurih.
▲Engawa ramen (rasa 'shio'(garam) 800 yen(diluar pajak) / rasa 'shoyu' (kecap asin) 850 yen (diluar pajak))
Ada juga menu vegan lainnya, yaitu 'Vege Tsukemen' yang menggunakan rumput laut untuk kaldunya, dan menggunakan sake, mirin, dan shoyu sebagai penyedap, ditambah dengan berbagai sayur musiman sebagai pelengkap.
▲Vege Tsukemen(850 yen (diluar pajak))
Untuk pizza vegan, toko ini membuatnya dengan menggunakan keju dan tahu buatan sendiri, miso, tepung beras, minyak wijen, dan minyak zaitun. Tidak lupa sayuran segar sebagai bahan utamanya.
▲Vege pizza (800 yen (diluar pajak))
Pada menu 'Okazu Plate', tersedia 3 jenis lauk-pauk, quiche, dan sup. Salah satu di antara hidangan ini ada yang menggunakan bahan hewani, namun bila membutuhkan menu khusus vegan, silahkan sampaikan hal itu saat memesan.
▲’Okazu Plate dengan 5 jenis hidangan’ (1.200 yen (diluar pajak))
Bagi pengunjung yang muslim dan tidak ingin ada bahan beralkohol dalam hidangannya, bisa disampaikan saat memesan sehingga pengelola bisa membuatkan pizza dan Okazu plate yang ramah muslim. (Untuk ramen bagaimanapun juga ada bumbu beralkohol yang digunakan)
Hidangan penutup pun tersedia di sini, beberapa diantaranya disesuaikan dengan kebutuhan vegan.
▲Hidangan penutup vegan (400 yen)
Kafe di Yatsugatake ini memiliki beragam penggemar, mulai dari pelanggan pria yang merasa takjub karena bisa memesan ramen di kafe, pelanggan yang menjalankan gaya hidup vegan atau vegetarian, dan banyak lagi lainnya.
Tidak ada hari yang ditentukan sebagai hari libur, jadi pastikan sebelum berkunjung anda memeriksa SNS kafe ini terlebih dulu ya.
Related facility
engawa caféAlamat: Yamanashi, Hokuto, Takane-cho, Higashi Ide 155 |
Diterbitkan di
Bagikan
Home of Mt. Fuji > Jurnal staf indonesia > engawa café